Friday, October 29, 2010

Sea Food Ayu

Sore ini anakku, Karra, minta dijemput di Monas selepas riset untuk acara perkuliahannya sementara malamnya ada undangan ulang tahun Rory dan syukuran kesembuhan istrinya yang sempat pingsan dalam acara Green Festival. Pulang ke rumah dulu nggak sempatlah, makanya aku ber-sms-ria dengan Rory.
“Rory, aku harus jemput anak di Monas kalau pulang dulu ke Bekasi nggak sempat ke Kelapa Gading, keberatan nggak kalau aku bawa anakku?”
“Boleh saudaraku”
“Terima kasih, makannya nggak banyak cuma 7 piring kok, kalau agak telat nggak apa-apa ya?”
“Nggak apa2 iklas kok”
“Ya udah kalau begitu aku sekalian bawa keluarga besar dan tetanggaku”
Smsku tidak dibalas, belakangan aku tahu kalau Rory kehabisan pulsa, andai ia menjawab, “Iklas kok”, bakalan hadir satu kelurahan.



Bang Chormen dengan putrinya yang cantik hadir disaat acara syukuran ultahku (Rory)
Ketika aku sampai sudah ada beberapa kawan yang sudah selesai makan, ada juga yang belum muncul, sementara untuk yang baru datang pemesananan makanan dikuasakan kepada Iwan, jadi aku belum melihat menu makanan yang tersedia. Sambil menunggu, Karra berbincang dengan tante Liza yang suka bikin onar.
“Kar, papa kamu tuh ngetop banget loh! Kalau ada acara foto-fotoan pasti ada di setiap foto. Udah gitu ya Kar, setiap ada temen perempuan pasti dipeluk-pelukin! Nanti kalau sampai rumah jangan lupa cerita ke mama ya”.
Untung aku sudah berpesan kepada Karra kalau tante Liza bicara pasti yang diutarakan kebalikannya.

Pesanan bermunculan berupa tumis kangkung, bawal saus Padang, ikan kue bakar bumbu kecap, cumi goreng tepung, udang goreng tepung masing-masing 2 atau 3 porsi. Bagi yang tidak suka bumbu yang terlalu medok makanan di sini cocok banget. Kangkung ditumis dengan tauco ala kadarnya sehingga rasa manis kangkung muda terasa dominan. Ikan kue dibakar tanpa bumbu namun bisa membuat Syamsi ketagihan, “Rory, kalau pesen ikan bakar yang kayak itu lagi boleh nggak?”. Pesanan tambahan itu dilalap oleh Syamsi sendiri.

Murah meriah makan sea food Ayu Kelapa Gading... yang hadir 25 orang makannya nambah 3 kali pakai Ikan, Kepiting, Cumi, Udang, Kerang, dlsb.. sampai puas dengan total tidak lebih dari US$ 100 atau 325 Real... boleh dicoba... (Rory)
Es kelapa muda pesananku diambil Hendra, akibatnya aku hanya bisa menunggu dan menunggu karena setiap pelayan hanya mengangguk ketika aku memesan tetapi si kelapa muda nggak datang-datang. Akhirnya datang 4 es kelapa muda dalam batok 1 diantaranya tanpa sirup, milikku. Aku lebih suka rasa natural kelapa muda, satu batok yang masih terlalu muda dilihat dari dagingnya yang transparan tandas tak bersisa akibatnya sampai di rumah aku langsung ke kamar mandi dan terbagun dari tidur karena kebelet pipis.




  • Rosana Harahap likes this.

    • Nursyamsi Kurnia Utama Selamat ulang tahun Pak Haji Rory semoga pajang umur dan sehat selalu,dan terimakasi Luciana Darmansyah wewengkang


    • Hendra Gunawan Marsilan Pak Haji yg ultah, bokap2 dan emak2 IA Smandel 81 yg ngabisin makanannye....guaanteng dan cuaanntik2 bo'...sehat, ceria wah pokoknye kagak ade matinye deh sohib2 gw.....Luc keren abis...utk kesekian kali pertemuan2 kalian bikin ngiri yg enggak bisa hadir...

    • Luciana Darmansyah Wewengkang Hahaha iya nih ndra td mlm. Mangkanya km kudu hrs dtg ya tgl 8November hari senin di nasi uduk gondangdia..


    • Mohamad Rory Faizal Gumay Luar biasa.... sahabat2ku kemarin makannya lahap bener... yang biasanya cuma makan 1/2 piring kemarin karena saking eunaaaaknya ada yang sampai makan 3 piring loh.... 98% senang sekali hati saya.. cuma kalau Bang Hendra GM datang baru lengkap 100% ....
Secara umum aku menilai makanan di Sea Food Ayu boleh dibilang lemak nian! dengan memakai ungkapan wong kito galo, suku bangsa Rory. Artinya .... enak banget!

Di akhir cerita kami haturkan turut prihatin atas musibah di Wasior, Mentawai dan Merapi. Ada berita baik selama kami berwisata kuliner yaitu wedus gembel di Merapi tidak muncul karena ...... wedus-wedus dan gembel-gembelnya pada ngumpul di sini. Pis men! Ingat kan kalau sudah bilang pis men nggak ada yang boleh marah.

Wednesday, August 4, 2010

Ada Pertanda

Sudah lama aku nggak bertemu Ira yang sekarang menetap di Magelang, terakhir kali saat Memory Camp waktu kami kelas 2 SMA, tapi pada hari H justru aku nggak ingin meninggalkan rumah, ketemu Ira bisa nanti-nanti.

Alasanku cukup kuat, pertama pada saat aku bagun dari tidur sore, pukul 18:15, rumahku sedang mati lampu. Kedua, ketika aku memeriksa mobil ban depan sebelah kiri kempes, masih untung aku memiliki kompresor kecil di mobil yang bisa membuat mobil kukendarai sampai tempat tambal ban. Kalau sampai ada satu lagi pertanda yang kurang baik aku nggak akan pergi, nggak lama petunjukpun datang, kunci kontak mobil terlepas dari sarang, harus menggunakan lilin untuk mencarinya. “Tit, gue nggak pergi, sudah 3 pertanda nggak boleh nih!”.
wish cool bareng Ira
Namun mau nggak mau aku harus menemui Daulay tukang tambal ban langgananku, buka 24 jam, karena tidurpun si Daulay di samping kompresor. Di mobil aku telpon Gepeng, “Peng, salam buat Ira dan temen-temen, sori gue nggak ikutan udah telat banget sekarang aja udah jam setengah lapan, mana gue musti nambel ban lagi!”.
“Dateng aja, gue juga datengnya jam sembilan, sekarang aja gue masih miting!”.

Eh, si Daulay nggak di tempat, yang menjadi pertanda keempat, “Mandi dulu, makan dulu kali!”, penjual rokok di warung sebelah dengan acuh tak acuh. Hape berbunyi dari nomor yang belum kukenal, ternyata Ira, “Men, pokoknya elu musti dateng gue tungguin, rapatnya juga mulai jam sepuluh!”, dari 7, lalu 9, sekarang jam 10.
Ady Rosdarmawan, ‎@Toto: apakbr??? msh Toto "jedo" khan???, Saturday at 18:52
Kania Nursanti, ha ha ha....adi inget aja, ... to masih ada yang "jedo", Sunday at 17:02
Chormen Omen,jedo emang artinya apa?, Sunday at 17:25
Toto Astuti, ‎@ady : hahahaha..... baik2 dy... jedo itu apa??, Sunday at 19:29#
Ady Rosdarmawan, waah "Jedo" khan istilah buat Toto duluuuu wkt kita sekelas........., 6 hours ago
Fiera Basuki, AD & KN : nah itu dia, gak percuma ya kita kasih nama totok Jedo, buktinya dia smp sekrang jg masih jedo he4 pis ya tok!


Ada tukang tambal yang masih buka, dengan malas-malasan melayani, ban baruku diobok-obok. Percobaan pertama gagal, yang menjadi pertanda kelima, “Bisa nambel nggak sih?”.
“Bisa pak!, Sudah sering!”, cukup lama baru selesai.

Pulang listrik sudah menyala, mandi, ganti baju, pamit keluarga berangkat deh ke MT. Haryono walau sudah ada 5 pertanda nggak boleh pergi, masa sih percaya yang gitu-gituan. Sampai Sapo Garden lancar dan aman-aman aja tuh!.

Aku pesan sapo udang dan nasi putih serta minuman milk shake strawberry, biasa aja nggak ada yang istimewa, yang lezat justru rempeyek kacang tanah dan krupuk kulit bawaan Ira dari Magelang.
wish cool bareng Alfred (09/08/10)
Pulangnya sudah larut, restoran sudah waktunya tutup, aku membiarkan Ira, Jedo, dan Mundi naik mobil dan berlalu baru aku menuju mobilku, perempuan harus pulang duluan dong!.

Kujumpai mobilku miring ke kiri, akibat ban yang ditambal masih bocor.
Alamak! Malam-malam begini masih ketiban sial!

Pertanda baik untuk mengucapkan selamat berpuasa, mohon maaf lahir dan batin

Sunday, March 15, 2009

Nasi Uduk Gondangdia

Rapat di PPM membahas persiapan seminar dan Anugrah Kadarman Award berakhir pukul 19:30, kuhubungi the RM untuk memastikan bahwa lokasi Wiskul tidak berubah.

Sebelum pergi mampir dulu ke toilet PPM yang terkenal bersihnya. Dari tempat parkir masuk Menteng Raya sampai di lampu merah kantor pos Cikini berbelok ke kanan ke jalan Cut Mutia, menelusuri jalan kereta api di samping Buddha Bar masuk Gondangdia tinggal belok kiri dan kanan sampailah di lokasi lama, lokasi baru nasi uduk Gondangdia tak jauh dari sana yang lebih luas dan nyaman.



Miring kiri

Aku jadi ingat teman kuliahku yang sekarang sudah menjadi konglomerat yang usahanya berada di luar pulau Jawa. Dari jaman kuliah sampai sekarang tidak pernah memakai dompet, jaman kuliah memang yang di dalam saku hanya uang recehan namun sekarang tetap saja tidak memakai dompet walaupun di sakunya berjuta rupiah dan dolar, kadang kulihat ada sedikit kemajuan uangnya dimasukkan ke dalam amplop coklat sebelum masuk saku. Sumpah, aku belum pernah melihat kartu kreditnya, tetapi mending tidak punya kartu kredit tapi uangnya berjibun.
Kalau dia berkunjung ke Jakarta selalu menginap di Sultan atau HI, namun setiap malam saat bersamaku selalu bersantap malam dengan nasi uduk. Kalau mendengar informasi nasi uduk yang enak selalu kami ambangi, sampai saat ini nasi uduk Gondangdia menurut kami yang paling oks.
Miring kanan

Aku memasukan mobilku ke lapangan badminton yang terang benderang, sang juru parkir memintaku memarkir di luar, di lokasi yang ditunjuk, tempat CRV hitam yang baru meninggalkannya. Lapangan itu milik perusahaan yang akan ditutup selepas semua karyawan pulang.
Wajah keheranan menyambutku, maklum ini kali pertama aku mengikuti Wisata Kuliner Alumni Smandel, hampir semua wajah kukenal melalui fesbuk. Kusalami mereka satu persatu dan ucapan selamat ulang tahun keluar dari mulutku ketika kusalami Anita yang merayakan ulang tahunnya, nyaris kelapa empat kayaknya.
Bangku yang kosong di pojokan di samping Satya, suami tercinta Novrina, namanya juga anak baru dapat bangkunya di pojokan, di sini gosip terdengar samar-samar, alias suam-suam kuku.
Gosip tentang selingkuh berkumandang di samping kanan merambat ke kiri dari Atha, Dhyta, RM, Fanda, Estanti, dan Ina yang duduk di depanku, dari mulutnya keluar "Rumahku di Galaxy". Mana gosipnya ............?
Lain lagi kalau dari Ian, Anita, Pia, Novrina dan terakhir Satya yang duduk persis di samping, yang keluar "Kantorku di gedung BRI". Mana gosipnya ..........? Mana .......?
Kok Rudy nggak diceritain? Datangnya telat banget soalnya.
Es jeruk mengawali masuk perutku disusul tempe, ampela, dada ayam dan udang. Nasinya tanpa lauk aja enak banget apalagi pakai cocolan sambel kacang, sambel khasnya nasi uduk.
Acara tiup lilin dan potong kue. Tiup lilinnya berulang-ulang. Leyer pertama jangan dimakan, begitu kata Dhyta.
Miring ke kiri miring ke kanan
Pulang ke rumah bareng gerimis, sesampainya buka fesbuk main (Lil) Eco Racer terakhir, niatnya sih!. Sebetulnya aku sudah bosan bermain race ini bersama Toga dan Herry, eh belakangan masuk pemain baru yang getol banget membalap, sebut saja Rini, Ruly dan Phertem. Kalau telponan yang diomongi balap-balapan. Nah yang ini komentar mereka di fesbuk.
Ruly, "Race pake mobil beneran dong pak.. di Car Madness..yg power nya kecilan ga mungkin bs menang.. heee.."
Phertem, "Udah kalah ama gua ....kalah juga lo ama ruly.....( eco race ) men ganti "Car Madnes" lebih seru.....he...he...he...". Judulnya aja Sukurin kalah lo.........

Sunday, November 16, 2008

Dari Perut Naik ke Hati Alumni

Edited - Hal. 127-128

Wisata Kuliner Smandel

DARI PERUT NAIK KE HATI ALUMNI

Wisata kuliner adalah acara lintas angkatan yang kini identik sebagai kegiatan utama mailing list Media Smandel (Media_Smandel@yahoogroups.com) dengan owner-moderator Roy Matondang ('86) dan co-moderator Djati Rekso Wibowo ('87). "Awalnya milis Media Smandel dibuat sebagai salah satu kanal alternatif bagi alumni Smandel untuk berkomunikasi," ungkap Roy yang memiliki panggilan akrab Omloy ini kepada Buku 50 Tahun SMAN 8.
Sementara Bowie -- panggilan populer Djati Rekso Wibowo - mengenang bahwa aktivitas food hunting para alumni dimulai secara spontan pada 2003 dengan menyambangi sebuah resto di Pondok Indah Mall, lalu sebuah resto Manado di kawasan Setiabudi. "Pesertanya masih sedikit karena memang belum dirancang sama sekali," katanya.
Momentum Reuni Emas SMAN 8 yang ditandai dengan rangkaian acara Festival 8 membuat dua pengelola milis ini, dengan bantuan alumni sejumlah angkatan yang menjadi co-moderator tambahan, memiliki ide unik dengan menjadikan tanggal 8 setiap bulan sebagai jadwal rutin wisata kuliner. Gayung bersambut. Respon alumni sangat mendukung, sehingga jumlah peserta dari bulan ke bulan menunjukkan kenaikan angka yang signifikan.
Sejumlah hotspot kuliner di Jakarta seperti Bebek Binyo (Tebet), Bakmi Ceker (Tebet), Iga Panggang Panglima (Gandaria), Ikan Bakar (Jalan Wijaya), Sop Buntut (Hotel Borobudur), dan resto Kembang Goela (Sudirman) satu persatu menjadi incaran. Wiskul 8 September 2008 di Kembang Goela, berbarengan dengan buka puasa bersama, bahkan dihadiri sekitar 30-an peserta dari angkatan 1970 seperti mbah Jul (Julianto Soeroso yang kini dikenal sebagai salah seorang fotografer beken) sampai angkatan 2008. "Seingat saya ini acara dengan jumlah peserta terbanyak," tutur Ian Ramelan ('80), salah seorang 'aktivis' Wiskul Smandel yang sering diolok-olok alumni lain cuma punya dua pendapat tentang makanan: "enak" dan "enak sekali".
Wiskul 8 November 2008 memberikan nuansa baru karena berlangsung di luar Jakarta. Dengan dipimpin oleh Adhyta Devanti ('83) sebagai 'pemimpin rombongan', hampir 20 orang berangkat menuju Bandung. Bertindak sebagai host adalah Ferry 'Rephy' Ferdhany ('87) yang bermukim di kota Parijs van Java itu.
Sedangkan untuk wiskul tutup tahun pada bulan Desember, acara tak bisa berlangsung pada tanggal 'keramat' 8, karena bertepatan dengan Idul Adha. "Jadwalnya dimajukan menjadi 6 Desember 2008 bertempat di Gubug Mang Engking yang berada di lokasi kampus UI," ungkap Omloy. Sebagai project officer untuk wiskul Desember adalah Afia Mirza ('84).
Cara berpartipasi dalam kegiatan ini sangat mudah. Daftarkan diri anda melalui milis Media Smandel, dan siapkan dana Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) per acara. Ini kebutuhan biaya rata-rata karena jika harga makanan jauh lebih tinggi dari uang sumbangan, biasanya kekurangan itu ditutup oleh alumni lain yang ringan tangan untuk merogoh koceknya lebih dalam.
Masih belum tertarik? Bayangkan yang satu ini. Untuk rencana wiskul pada Februari 2009, Bali sudah dipatok sebagai tujuan perburuan kuliner berikutnya. Kali ini ketua rombongan dipercayakan kepada Ian Ramelan, yang seperti sudah disebutkan sebelumnya, hanya punya dua pendapat soal makanan: "enak" dan "enak sekali".
Masih belum mau bergabung juga?
"Sekilas, acara ini memang terlihat seperti hura-hura. Tapi sebetulnya ini salah satu cara paling efektif untuk menguatkan silaturahmi antaralumni," simpul Omloy, yang saat menjadi murid SMAN 8 dulu dikenal sebagai salah seorang personil Settles -- band impersonator The Beatles paling langgeng di lingkungan Smandel.
Bener juga ya Omloy. Kalau perut sudah kenyang, hati pun terasa lapang. Yeah!

* * *

Monday, June 30, 2008

Lain-lain

  1. Bebek Balap, di Tenda Bis Tingkat Semanggi.
  2. Bagi yang suka sop bakut: sob bakut pecenongan
  3. Sop Bakut Teh: Jl. Bulevar Raya Kelapa Gading
  4. Mau tau K-5 CFood yang murah meriah: Sea food 'AYU' letaknya si samping Makro Kelapa Gading, depannya RS Mitra Kelapa Gading
  5. Martabak yang enak: Jl. Kemurnian, depan Bakmi Aheng-Kemurnian, Nah depannya martabak juga ada Sop Kambing (enak rek...)
  6. Rujak Juhi & Rujak Shanghai: di Pancoran-Glodok- Kota dengan Pos Hansip (cuma 1)
  7. Ikan Tim : Proyek Pasar Pagi lantai 1
  8. Kwetiau sapi Mangga besar di dekat lampu merah
  9. Bakmi & Chinese food 24jam : Bakmi Kemurnian
  10. Mr. Celup Krekot sebelah BII, cemilan sea food jualannya pake mobil. di Sunter juga ada
  11. Sinar Garut : ada dimana2...nasi tim - pasar pagi deket pasarnya THE BEST
  12. roku2 - di deket pom bensin
  13. terus di jln fatmawati di depannya 5 sec - ada makanan jepang itu enak banget dia bukanya jam

Kue

  1. Kue coklat Maison Benny, Jl. Cikini, dekat TIM Pistales SMA III, Jl. Setia Budi
  2. Kue Tradisional Ny. Ali, Jl. Kramat Pela
  3. Toko Kue TV Jl. Cikajang: enak!!!
  4. ROTI BAKAR Roti Bakar Edi, terkenal sejak jaman taon 80'an, Jln Daksa, ada Nasi Uduk + Ayam, kalo pesen bilang aja, Nasi Uduk Ayam Injek-2
  5. Roti Bakar Wiwied, Jl Fatmawati, dpnnya ATM BCA Fatmawati, deket Komp.Keu.
  6. Roti Bakar Pondok Indah, deket RS Pondok Indah
  7. Roti Bakar di Bunderan PSKD IV Blok M
  8. Ropita depan ACI Kelapa Gading

Asinan/Rujak

  1. Asinan Jl. Kamboja, depan Tiptop Rawamangun, terkenal dari dulu.
  2. Rujak Ulek/Serut/Juhi di Jl. Sabang depan Robinson
  3. Di depan Markas KODAM JAK-SEL, dari Jl. Arteri Pondok Indah, yang mo ke PI, pas di perempatan KOSTRAD, belok kiri, * 100 meter sebelah kiri (ada pas siang doank)
  4. Rujak Aceh di Pasaraya Blok M
  5. Rujak di Benhil dekat Laris salon